Monday, September 26, 2016

Shalawat untuk Jiwa by Rima Olivia, Psi.

         Shalawat adalah sebuah getaran. Shalawat adalah sebuah melodi yang ketika kita benar-benar menghadirkannya dalam benak, sebuah orkestra semesta menyanyikan lagu agung bersama jutaan malaikat. Shalawat memiliki daya ubah yang luar biasa pada seseorang. Shalawat mengubah sudut pandang, cara berpikir, perilaku dan perasaan kita. Begitu banyak macam, kecepatan, keluarbiasaan, keunikan dan keindahan dari shalawat.
          Shalawat itu bagian dari zikir. Zikir artinya mengingat Allah SWT. Dengan adanya kita bershalawat, kita menyebut nama Allah serta menyebut Rasulullah Saw. Uniknya, shalawat membantu para pelakunya mengikuti (sunnah) Rasulullah Saw, tanpa paksaan. Ada kelembutan hati, yang menggiring kerelaan. Membangkitkan kecintaan untuk dengan sukacita mengikuti jejak Rasulullah Saw. Ada sebuah jalan yang membuat kesedihan dan kesetiaan menjalani hidup ditemani shalawat.
          “Jika kau tidak tahu jalan mana yang harus kau tempuh, ikuti jejak langkahnya.”- Maulana Jalaluddin Rumi-
          Shalawat dapat memberikan manfaat lahir tapi juga batin dan rohani. Sebagian besar dari pelaku shalawat yang melakukan secara rutin, dapat merasakan manfaatnya secara nyata. Bahkan, kondisi stres akibat menunggu berjam-jam tidak lagi dianggap menyiksa karena mereka mengatasinya dengan bershalawat yang dapat memberikan ketenangan dalam hidup.
          Dalam hidup yang kita jalani, ternyata shalawat dapat membahagiakan kita. Karena manfaat nyata yang dirasakan para pelaku shalawat sebagian besar adalah manfaat psikologis seperti berikut :
1.     Kebahagiaan
2.     Ketenangan
3.     Jalan keluar
4.     Mampu mengatasi masalah
5.     Menjadi lebih kreatif
6.     Merasa lebih damai

7.     Menjadi lebih spiritual
Apa pun yang sedang hadir dalam pikiran kita, kembalikan pada
kata-kata shalawat. Lakukan terus-menerus berkali-kali. Setiap kali muncul pikiran lain, secara lembut arahkan pada shalawat. Kita  mungkin akan merasakan sensasi tubuh tertentu. Maka dari itu, ketika kita memusatkan perhatian pada hal yang positif seperti bershalawat, tubuh, pikiran, dan perasaan kita akan menjadi rileks, menjadi positif.
Bershalawat tidak hanya melibatkan aktivitas mental memusatkan pikiran
yang terjadi berulang. Ia mengakses segenap folder yang tersimpan dalam gudang ingatan kita tentang apa dan bagaimana Rasulullah Saw. Shalawat bervibrasi dengan gelombang pemusatan pikiran dari miliaran manusia lain di bumi ini, menyebut nama beliau dalam repetisi yang mungkin tak terhitung.
Kembali pada perintah bershalawat yang diawali dengan pernyataan :
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat atas Nabi.” Singkatnya, aktivitas bershalawat ini berselaras dengan energi mahadahsyat lainnya, oleh jutaan koor malaikat yang terus-menerus melantunkan kalimat yang sama.
Bayangkan betapa menakjubkannya shalawat, dapat mengubah state
seseorang menjadi lebih baik dan kesedihannya dihilangkan. Lalu kita mengarahkan seluruh pikiran sadar dalam repitisi hingga ke alam bawah sadar. Dan ini dilakukan bersama sekian ratus miliar orang di bumi secara bersamaan. 
           Ternyata shalawat dapat melepaskan kesedihan. Pengulangan pengucapan shalawat berulang-ulang dengan perhatian penuh dalam kondisi duduk seperti sebuah mental exercise dalam diri kita. Sesungguhnya, dengan cara ini kita melatih otak untuk berfungsi lebih kuat, lebih sehat seperti halnya melatih otot. Maka, terapi bershalawat membawa efek yang jauh lebih dahsyat daripada menyebut nama seseorang. Efek penghayatan yang dilakukan dengan menyebut nama orang yang paling dicintai Allah SWT di muka bumi ini. Semakin kita menikmati pengucapan shalawat, semakin akan ada ritme yang tercipta melalui pengulangan tersebut.
          Penyebutan nama Allah SWT. berulang-ulang dianggap sebagai suatu cara untuk membersihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada di dalamnya. Zikir dapat mengubah tendensi jiwa dari orientasi ke dunia (lahir) ke arah dunia dalam (batin). Ia memiliki kekuatan mengubah jiwa seseorang yang masih kacau karena memikirkan beraneka persoalan dunia, menuju arah penyatuan jiwa. Dan, akhirnya dapat mengubah kehidupan religius dari yang berorientasi pada diri sendiri ke arah kehidupan beragama yang berorientasi pada Tuhan.
          Perubahan yang dihadapi para pelaku shalawat setelah melaksanakan zikir :
1.   Menjadi lebih ingin berbakti pada banyak orang
2.   Menjadi lebih ingin membantu saudara-saudaranya
3.   Menjadi lebih ingin berbakti pada orangtua
4.   Merasa lebih pasrah, lebih berserah kepada Allah SWT.
5.   Merasa lebih yakin apapun yang terjadi, itu kehendak Allah SWT. yang pasti ada sebuah alasan di dalamnya. Alasan yang kadang tidak dimampukan untuk mengetahui itu di awal
6.   Menjadi lebih bersyukur, bahkan sangat bersyukur
7.   Bisa belajar untuk shalat, tilawah, puasa, atau sedekah dengan cara lebih baik lagi
8.   Mata batin lebih tajam, sering merinding bila merasakan kekuatan tertentu yang sulit dijelaskan, misalnya di tempat yang kurang nyaman
9.   Merasa lebih yakin dan bergantung pada Allah
10. Mendapatkan ketenangan meski sedang menghadapi masalah


Apa pun yang sedang hadir dalam pikiran kita, kembalikan pada
kata-kata shalawat. Lakukan terus-menerus berkali-kali. Setiap kali muncul pikiran lain, secara lembut arahkan pada shalawat. Kita  mungkin akan merasakan sensasi tubuh tertentu. Maka dari itu, ketika kita memusatkan perhatian pada hal yang positif seperti bershalawat, tubuh, pikiran, dan perasaan kita akan menjadi rileks, menjadi positif.
Bershalawat tidak hanya melibatkan aktivitas mental memusatkan pikiran
yang terjadi berulang. Ia mengakses segenap folder yang tersimpan dalam gudang ingatan kita tentang apa dan bagaimana Rasulullah Saw. Shalawat bervibrasi dengan gelombang pemusatan pikiran dari miliaran manusia lain di bumi ini, menyebut nama beliau dalam repetisi yang mungkin tak terhitung.
Kembali pada perintah bershalawat yang diawali dengan pernyataan :
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat atas Nabi.” Singkatnya, aktivitas bershalawat ini berselaras dengan energi mahadahsyat lainnya, oleh jutaan koor malaikat yang terus-menerus melantunkan kalimat yang sama.
Bayangkan betapa menakjubkannya shalawat, dapat mengubah state
seseorang menjadi lebih baik dan kesedihannya dihilangkan. Lalu kita mengarahkan seluruh pikiran sadar dalam repitisi hingga ke alam bawah sadar. Dan ini dilakukan bersama sekian ratus miliar orang di bumi secara bersamaan.
          Ternyata shalawat dapat melepaskan kesedihan. Pengulangan pengucapan shalawat berulang-ulang dengan perhatian penuh dalam kondisi duduk seperti sebuah mental exercise dalam diri kita. Sesungguhnya, dengan cara ini kita melatih otak untuk berfungsi lebih kuat, lebih sehat seperti halnya melatih otot. Maka, terapi bershalawat membawa efek yang jauh lebih dahsyat daripada menyebut nama seseorang. Efek penghayatan yang dilakukan dengan menyebut nama orang yang paling dicintai Allah SWT di muka bumi ini. Semakin kita menikmati pengucapan shalawat, semakin akan ada ritme yang tercipta melalui pengulangan tersebut.
          Penyebutan nama Allah SWT. berulang-ulang dianggap sebagai suatu cara untuk membersihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada di dalamnya. Zikir dapat mengubah tendensi jiwa dari orientasi ke dunia (lahir) ke arah dunia dalam (batin). Ia memiliki kekuatan mengubah jiwa seseorang yang masih kacau karena memikirkan beraneka persoalan dunia, menuju arah penyatuan jiwa. Dan, akhirnya dapat mengubah kehidupan religius dari yang berorientasi pada diri sendiri ke arah kehidupan beragama yang berorientasi pada Tuhan.
          Perubahan yang dihadapi para pelaku shalawat setelah melaksanakan zikir :
1. Menjadi lebih ingin berbakti pada banyak orang
2. Menjadi lebih ingin membantu saudara-saudaranya
3. Menjadi lebih ingin berbakti pada orangtua
4. Merasa lebih pasrah, lebih berserah kepada Allah SWT.
5. Merasa lebih yakin apapun yang terjadi, itu kehendak Allah SWT. yang pasti ada sebuah alasan di dalamnya. Alasan yang kadang tidak dimampukan untuk mengetahui itu di awal
6. Menjadi lebih bersyukur, bahkan sangat bersyukur
7. Bisa belajar untuk shalat, tilawah, puasa, atau sedekah dengan cara lebih baik lagi
8. Mata batin lebih tajam, sering merinding bila merasakan kekuatan tertentu yang sulit dijelaskan, misalnya di tempat yang kurang nyaman
9. Merasa lebih yakin dan bergantung pada Allah
10. Mendapatkan ketenangan meski sedang menghadapi masalah
Shalawat menghubungkan kita dengan segenap ingatan dan
ketidaksadaran kolektif terhadap Tuhan sebagai sumber kasih sayang dan terhadap makhluk-Nya yang teramat Ia cintai yang juga dikenal sebagai penuh kasih, Rasulullah Saw. Aliran hormon kasih sayang secara terus-menerus ini, membuat perasaan kita pada orang lain berubah. Kita menjadi lebih lega dan lebih mudah menyayangi dan memaafkan orang lain.
          Aktivitas shalawat yang berpikir dan berkata baik, membuat kebiasaan lama, mindset, dan keyakinan lama tersingkir dari tubuh. Sebagian dari mereka yang bershalawat dalam jumlah sangat banyak mengatakan, shalawat memiliki efek-efek berikut ini :
1.     Tubuh seperti bergerak dengan sendirinya melakukan beribadah yang lain
2.     Menjadi lebih menurut dan berbakti pada orang tua
3.     Lebih sopan kepada orang tua
4.     Sering tiba-tiba mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi
5.     Merasa penuh kasih sayang pada semua makhluk
6.     Merasa lebih yakin setiap masalah ada jalan keluarnya
7.     Jika bermasalah dengan orang jadi lebih memaafkan dan tidak jutek
8.     Semakin ingin melakukan kebaikan-kebaikan yang disarankan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
Shalawat adalah mengirim cinta, penghormatan dan doa kepada
makhlukyang paling dicintai Sang Maharahim. Shalawat, membuat kita terkoneksi dengan jutaan orang pada saat yang bersamaan di seluruh bumi yang sedang menyebut namanya. Menghayati shalawat, berarti juga sedang menikmati keselarasan dengan semesta, yang mana ikan di laut, burung-burung di udara, bahkan setiap neuropeptide sel di tubuh kita sedang bershalawat. Bersamaan dengan itu, kita menyatukan gelombang dengan Allah SWT dan para malaikatnya yang juga sedang bershalawat. Tak heran, shalawat membuat kecemasan berkurang, menambah rasa nyaman dalam tubuh yang disebabkan banjirnya hormon kasih sayang dalam tubuh kita.
          Dengan adanya kita bershalawat maka terbantu untuk ingat yang tadinya terlupa. Adapun saat-saat khusus yang dianjurkan membaca shalawat :
1. Di atas bukit Shafa dan Marwa
2. Saat menyentuh Hajar Aswad
3. Ketika menyebut Rasulullah Saw.
4. Ketika berdiri di atas makam Rasulullah Saw.
5. Saat menulis nama Rasulullah Saw.
6. Pada akhir sholat
7. Saat sholat di selain tasyahud
8. Saat berdoa
9. Saat akhir tasyahud (pertama dan utama)
10.Saat tasyahud awal
11.Akhir doa qunut
12.Ketika selesai talbiyah
13.Dalam khotbah
14.Setelah menjawab muazin
15.Setelah wudhu
16.Pada hari jum’at
17.Saat sholat ied
18.Saat sholat jenazah, setelah takbir kedua
19.Selepas khatam Al-Qur’an
20.Ketika masuk dan keluar masjid
21.Saat melewati masjid atau melihatnya, dll.
 Sesungguhnya membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. merupakan
sebuah kefarduan yang tidak berbatas oleh waktu. Rasulullah Saw. menyebutkan hari Jum’at sebagai hari untuk memperbanyak sholawat.  Adapun macam-macam sholawat sebagai berikut :
1.     Shalawat Ibrahimiyah
2.     Shalawat ‘shad’
3.     Shalawat Aalihi
4.     Shalawat Ummi
5.     Shalawat Munjiyat
6.     Shalawat Ash-Shalah Al-Adadiyah
7.     Shalawat Imam Syafi’i
8.     Shalawat Kamaliyah
9.     Shalawat Nariyah

Banyak pengalaman yang dirasakan seseorang setelah bershalawat seperti
menghilangkan migrain, membantu menghafal Al-Qur’an, ketika kondisi terdesak ada saja yang membantu dan akhirnya menemukan jalan keluar, jadi ingin lebih berbakti kepada orang tua, bermimpi berjumpa Rasulullah Saw., membuat kita lebih mampu pasrah dan berserah diri.

          Ketika kita bershalawat maka doa kita langsung dibalas Allah SWT., menggugurkan dosa, dijawab langsung Rasulullah Saw., shalawat bisa dimana saja, terhindar dari kehinaan, ibadah khusus hari Jum’at, membuat doa sampai, mendapat pertolongan di hari kiamat, didoakan malaikat terus menerus.

   Ketenangan, kebahagiaan sebenarnya, kepasrahan. Ada banyak sekali uang yang dihabiskan manusia untuk mencarinya. Ada banyak sekali upaya meraih kebahagiaan, pergi ke ujung-ujung dunia, membeli dan membayar apapun yang dijanjikan sebagai "kebahagiaan. Kita tahu betapa sibuknya seseorang ketika dihinggapi masalah, hingga bersedia membayar begitu mahal hanya untuk mencari jalan keluar. Namun dengan shalawat kita bisa mendapatkan definisi kebahagiaan.
     
     Shalawat Allah SWT. terbagi menjadi dua : umum dan khusus. Shalawat umum adalah shalawat Allah SWT. pada para hamba-Nya yang beriman. Shalawat khusus adalah untuk para nabi dan Rasul-Nya, terutama untuk penutup dan yang terbaik di antara mereka : Muhammad shallallhu 'alaihi wasallam.


Sumber : buku Shalawat untuk Jiwa, karya Rima Olivia, Psi.

Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )

Pertanyaan dan Jawaban Kelompok 8 1. Apakah boleh atau bisa memecat atau PHK secara sepihak tanpa ada peringatan terlebih dahulu ? J...