Shalawat adalah sebuah
getaran. Shalawat adalah sebuah melodi yang ketika kita benar-benar
menghadirkannya dalam benak, sebuah orkestra semesta menyanyikan lagu agung
bersama jutaan malaikat. Shalawat memiliki daya ubah yang luar biasa pada seseorang.
Shalawat mengubah sudut pandang, cara berpikir, perilaku dan perasaan kita.
Begitu banyak macam, kecepatan, keluarbiasaan, keunikan dan keindahan dari
shalawat.
Shalawat itu bagian dari zikir. Zikir artinya mengingat
Allah SWT. Dengan adanya kita bershalawat, kita menyebut nama Allah serta
menyebut Rasulullah Saw. Uniknya, shalawat membantu para pelakunya mengikuti
(sunnah) Rasulullah Saw, tanpa paksaan. Ada kelembutan hati, yang menggiring
kerelaan. Membangkitkan kecintaan untuk dengan sukacita mengikuti jejak
Rasulullah Saw. Ada sebuah jalan yang membuat kesedihan dan kesetiaan menjalani
hidup ditemani shalawat.
“Jika kau tidak tahu jalan mana yang harus kau tempuh,
ikuti jejak langkahnya.”- Maulana Jalaluddin Rumi-
Shalawat dapat memberikan manfaat lahir tapi juga batin dan
rohani. Sebagian besar dari pelaku shalawat yang melakukan secara rutin, dapat
merasakan manfaatnya secara nyata. Bahkan, kondisi stres akibat menunggu
berjam-jam tidak lagi dianggap menyiksa karena mereka mengatasinya dengan bershalawat
yang dapat memberikan ketenangan dalam hidup.
Dalam hidup yang kita jalani, ternyata shalawat dapat
membahagiakan kita. Karena manfaat nyata yang dirasakan para pelaku shalawat
sebagian besar adalah manfaat psikologis seperti berikut :
1.
Kebahagiaan
2.
Ketenangan
3.
Jalan keluar
4.
Mampu mengatasi
masalah
5.
Menjadi lebih
kreatif
6.
Merasa lebih
damai
7.
Menjadi lebih
spiritual
Apa
pun yang sedang hadir dalam pikiran kita, kembalikan pada
kata-kata shalawat.
Lakukan terus-menerus berkali-kali. Setiap kali muncul pikiran lain, secara
lembut arahkan pada shalawat. Kita
mungkin akan merasakan sensasi tubuh tertentu. Maka dari itu, ketika
kita memusatkan perhatian pada hal yang positif seperti bershalawat, tubuh,
pikiran, dan perasaan kita akan menjadi rileks, menjadi positif.
Bershalawat
tidak hanya melibatkan aktivitas mental memusatkan pikiran
yang terjadi berulang.
Ia mengakses segenap folder yang
tersimpan dalam gudang ingatan kita tentang apa dan bagaimana Rasulullah Saw.
Shalawat bervibrasi dengan gelombang pemusatan pikiran dari miliaran manusia
lain di bumi ini, menyebut nama beliau dalam repetisi yang mungkin tak
terhitung.
Kembali
pada perintah bershalawat yang diawali dengan pernyataan :
“Sesungguhnya Allah dan
para malaikat bershalawat atas Nabi.” Singkatnya, aktivitas bershalawat ini
berselaras dengan energi mahadahsyat lainnya, oleh jutaan koor malaikat yang
terus-menerus melantunkan kalimat yang sama.
Bayangkan
betapa menakjubkannya shalawat, dapat mengubah state
seseorang menjadi lebih
baik dan kesedihannya dihilangkan. Lalu kita mengarahkan seluruh pikiran sadar
dalam repitisi hingga ke alam bawah sadar. Dan ini dilakukan bersama sekian
ratus miliar orang di bumi secara bersamaan.
Ternyata shalawat dapat
melepaskan kesedihan. Pengulangan pengucapan shalawat berulang-ulang dengan
perhatian penuh dalam kondisi duduk seperti sebuah mental exercise dalam diri kita. Sesungguhnya, dengan cara ini kita
melatih otak untuk berfungsi lebih kuat, lebih sehat seperti halnya melatih
otot. Maka, terapi bershalawat membawa efek yang jauh lebih dahsyat daripada
menyebut nama seseorang. Efek penghayatan yang dilakukan dengan menyebut nama
orang yang paling dicintai Allah SWT di muka bumi ini. Semakin kita menikmati
pengucapan shalawat, semakin akan ada ritme yang tercipta melalui pengulangan
tersebut.
Penyebutan nama Allah SWT. berulang-ulang dianggap sebagai
suatu cara untuk membersihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada
di dalamnya. Zikir dapat mengubah tendensi jiwa dari orientasi ke dunia (lahir)
ke arah dunia dalam (batin). Ia memiliki kekuatan mengubah jiwa seseorang yang
masih kacau karena memikirkan beraneka persoalan dunia, menuju arah penyatuan
jiwa. Dan, akhirnya dapat mengubah kehidupan religius dari yang berorientasi
pada diri sendiri ke arah kehidupan beragama yang berorientasi pada Tuhan.
Perubahan yang dihadapi para pelaku shalawat setelah
melaksanakan zikir :
1. Menjadi lebih
ingin berbakti pada banyak orang
2. Menjadi lebih
ingin membantu saudara-saudaranya
3. Menjadi lebih
ingin berbakti pada orangtua
4. Merasa lebih
pasrah, lebih berserah kepada Allah SWT.
5. Merasa lebih
yakin apapun yang terjadi, itu kehendak Allah SWT. yang pasti ada sebuah alasan
di dalamnya. Alasan yang kadang tidak dimampukan untuk mengetahui itu di awal
6. Menjadi lebih
bersyukur, bahkan sangat bersyukur
7. Bisa belajar
untuk shalat, tilawah, puasa, atau sedekah dengan cara lebih baik lagi
8. Mata batin lebih
tajam, sering merinding bila merasakan kekuatan tertentu yang sulit dijelaskan,
misalnya di tempat yang kurang nyaman
9. Merasa lebih
yakin dan bergantung pada Allah
10. Mendapatkan ketenangan meski sedang menghadapi
masalah
Apa
pun yang sedang hadir dalam pikiran kita, kembalikan pada
kata-kata shalawat.
Lakukan terus-menerus berkali-kali. Setiap kali muncul pikiran lain, secara
lembut arahkan pada shalawat. Kita
mungkin akan merasakan sensasi tubuh tertentu. Maka dari itu, ketika
kita memusatkan perhatian pada hal yang positif seperti bershalawat, tubuh,
pikiran, dan perasaan kita akan menjadi rileks, menjadi positif.
Bershalawat
tidak hanya melibatkan aktivitas mental memusatkan pikiran
yang terjadi berulang.
Ia mengakses segenap folder yang
tersimpan dalam gudang ingatan kita tentang apa dan bagaimana Rasulullah Saw.
Shalawat bervibrasi dengan gelombang pemusatan pikiran dari miliaran manusia
lain di bumi ini, menyebut nama beliau dalam repetisi yang mungkin tak
terhitung.
Kembali
pada perintah bershalawat yang diawali dengan pernyataan :
“Sesungguhnya Allah dan
para malaikat bershalawat atas Nabi.” Singkatnya, aktivitas bershalawat ini
berselaras dengan energi mahadahsyat lainnya, oleh jutaan koor malaikat yang
terus-menerus melantunkan kalimat yang sama.
Bayangkan
betapa menakjubkannya shalawat, dapat mengubah state
seseorang menjadi lebih
baik dan kesedihannya dihilangkan. Lalu kita mengarahkan seluruh pikiran sadar
dalam repitisi hingga ke alam bawah sadar. Dan ini dilakukan bersama sekian
ratus miliar orang di bumi secara bersamaan.
Ternyata shalawat dapat melepaskan kesedihan. Pengulangan
pengucapan shalawat berulang-ulang dengan perhatian penuh dalam kondisi duduk
seperti sebuah mental exercise dalam
diri kita. Sesungguhnya, dengan cara ini kita melatih otak untuk berfungsi
lebih kuat, lebih sehat seperti halnya melatih otot. Maka, terapi bershalawat
membawa efek yang jauh lebih dahsyat daripada menyebut nama seseorang. Efek
penghayatan yang dilakukan dengan menyebut nama orang yang paling dicintai
Allah SWT di muka bumi ini. Semakin kita menikmati pengucapan shalawat, semakin
akan ada ritme yang tercipta melalui pengulangan tersebut.
Penyebutan nama Allah SWT. berulang-ulang dianggap sebagai
suatu cara untuk membersihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada
di dalamnya. Zikir dapat mengubah tendensi jiwa dari orientasi ke dunia (lahir)
ke arah dunia dalam (batin). Ia memiliki kekuatan mengubah jiwa seseorang yang
masih kacau karena memikirkan beraneka persoalan dunia, menuju arah penyatuan
jiwa. Dan, akhirnya dapat mengubah kehidupan religius dari yang berorientasi
pada diri sendiri ke arah kehidupan beragama yang berorientasi pada Tuhan.
Perubahan yang dihadapi para pelaku shalawat setelah
melaksanakan zikir :
1. Menjadi lebih
ingin berbakti pada banyak orang
2. Menjadi lebih
ingin membantu saudara-saudaranya
3. Menjadi lebih ingin
berbakti pada orangtua
4. Merasa lebih
pasrah, lebih berserah kepada Allah SWT.
5. Merasa lebih
yakin apapun yang terjadi, itu kehendak Allah SWT. yang pasti ada sebuah alasan
di dalamnya. Alasan yang kadang tidak dimampukan untuk mengetahui itu di awal
6. Menjadi lebih
bersyukur, bahkan sangat bersyukur
7. Bisa belajar
untuk shalat, tilawah, puasa, atau sedekah dengan cara lebih baik lagi
8. Mata batin lebih
tajam, sering merinding bila merasakan kekuatan tertentu yang sulit dijelaskan,
misalnya di tempat yang kurang nyaman
9. Merasa lebih
yakin dan bergantung pada Allah
10. Mendapatkan ketenangan meski sedang menghadapi
masalah
Shalawat
menghubungkan kita dengan segenap ingatan dan
ketidaksadaran kolektif
terhadap Tuhan sebagai sumber kasih sayang dan terhadap makhluk-Nya yang
teramat Ia cintai yang juga dikenal sebagai penuh kasih, Rasulullah Saw. Aliran
hormon kasih sayang secara terus-menerus ini, membuat perasaan kita pada orang lain
berubah. Kita menjadi lebih lega dan lebih mudah menyayangi dan memaafkan orang
lain.
Aktivitas shalawat yang berpikir dan berkata baik, membuat
kebiasaan lama, mindset, dan
keyakinan lama tersingkir dari tubuh. Sebagian dari mereka yang bershalawat dalam
jumlah sangat banyak mengatakan, shalawat memiliki efek-efek berikut ini :
1.
Tubuh seperti
bergerak dengan sendirinya melakukan beribadah yang lain
2.
Menjadi lebih
menurut dan berbakti pada orang tua
3.
Lebih sopan
kepada orang tua
4.
Sering tiba-tiba
mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi
5.
Merasa penuh
kasih sayang pada semua makhluk
6.
Merasa lebih
yakin setiap masalah ada jalan keluarnya
7.
Jika bermasalah
dengan orang jadi lebih memaafkan dan tidak jutek
8.
Semakin ingin
melakukan kebaikan-kebaikan yang disarankan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
Shalawat adalah mengirim cinta, penghormatan dan doa
kepada
makhlukyang paling
dicintai Sang Maharahim. Shalawat, membuat kita terkoneksi dengan jutaan orang
pada saat yang bersamaan di seluruh bumi yang sedang menyebut namanya.
Menghayati shalawat, berarti juga sedang menikmati keselarasan dengan semesta,
yang mana ikan di laut, burung-burung di udara, bahkan setiap neuropeptide sel di tubuh kita sedang
bershalawat. Bersamaan dengan itu, kita menyatukan gelombang dengan Allah SWT
dan para malaikatnya yang juga sedang bershalawat. Tak heran, shalawat membuat
kecemasan berkurang, menambah rasa nyaman dalam tubuh yang disebabkan banjirnya
hormon kasih sayang dalam tubuh kita.
Dengan
adanya kita bershalawat maka terbantu untuk ingat yang tadinya terlupa. Adapun
saat-saat khusus yang dianjurkan membaca shalawat :
1. Di atas bukit Shafa
dan Marwa
2. Saat menyentuh
Hajar Aswad
3. Ketika menyebut
Rasulullah Saw.
4. Ketika berdiri
di atas makam Rasulullah Saw.
5. Saat menulis
nama Rasulullah Saw.
6. Pada akhir
sholat
7. Saat sholat di
selain tasyahud
8. Saat berdoa
9. Saat akhir
tasyahud (pertama dan utama)
10.Saat tasyahud awal
11.Akhir doa qunut
12.Ketika selesai talbiyah
13.Dalam khotbah
14.Setelah menjawab muazin
15.Setelah wudhu
16.Pada hari jum’at
17.Saat sholat ied
18.Saat sholat jenazah, setelah takbir kedua
19.Selepas khatam Al-Qur’an
20.Ketika masuk dan keluar masjid
21.Saat melewati masjid atau melihatnya, dll.
Sesungguhnya membaca shalawat kepada
Rasulullah Saw. merupakan
sebuah kefarduan yang
tidak berbatas oleh waktu. Rasulullah Saw. menyebutkan hari Jum’at sebagai hari
untuk memperbanyak sholawat. Adapun
macam-macam sholawat sebagai berikut :
1.
Shalawat
Ibrahimiyah
2.
Shalawat ‘shad’
3.
Shalawat Aalihi
4.
Shalawat Ummi
5.
Shalawat
Munjiyat
6.
Shalawat
Ash-Shalah Al-Adadiyah
7.
Shalawat Imam
Syafi’i
8.
Shalawat
Kamaliyah
9.
Shalawat Nariyah
Banyak
pengalaman yang dirasakan seseorang setelah bershalawat seperti
menghilangkan migrain,
membantu menghafal Al-Qur’an, ketika kondisi terdesak ada saja yang membantu
dan akhirnya menemukan jalan keluar, jadi ingin lebih berbakti kepada orang
tua, bermimpi berjumpa Rasulullah Saw., membuat kita lebih mampu pasrah dan
berserah diri.
Ketika kita bershalawat maka doa kita langsung dibalas
Allah SWT., menggugurkan dosa, dijawab langsung Rasulullah Saw., shalawat bisa
dimana saja, terhindar dari kehinaan, ibadah khusus hari Jum’at, membuat doa
sampai, mendapat pertolongan di hari kiamat, didoakan malaikat terus menerus.
Ketenangan, kebahagiaan sebenarnya, kepasrahan. Ada banyak sekali uang yang dihabiskan manusia untuk mencarinya. Ada banyak sekali upaya meraih kebahagiaan, pergi ke ujung-ujung dunia, membeli dan membayar apapun yang dijanjikan sebagai "kebahagiaan. Kita tahu betapa sibuknya seseorang ketika dihinggapi masalah, hingga bersedia membayar begitu mahal hanya untuk mencari jalan keluar. Namun dengan shalawat kita bisa mendapatkan definisi kebahagiaan.
Shalawat Allah SWT. terbagi menjadi dua : umum dan khusus. Shalawat umum adalah shalawat Allah SWT. pada para hamba-Nya yang beriman. Shalawat khusus adalah untuk para nabi dan Rasul-Nya, terutama untuk penutup dan yang terbaik di antara mereka : Muhammad shallallhu 'alaihi wasallam.
Ketenangan, kebahagiaan sebenarnya, kepasrahan. Ada banyak sekali uang yang dihabiskan manusia untuk mencarinya. Ada banyak sekali upaya meraih kebahagiaan, pergi ke ujung-ujung dunia, membeli dan membayar apapun yang dijanjikan sebagai "kebahagiaan. Kita tahu betapa sibuknya seseorang ketika dihinggapi masalah, hingga bersedia membayar begitu mahal hanya untuk mencari jalan keluar. Namun dengan shalawat kita bisa mendapatkan definisi kebahagiaan.
Shalawat Allah SWT. terbagi menjadi dua : umum dan khusus. Shalawat umum adalah shalawat Allah SWT. pada para hamba-Nya yang beriman. Shalawat khusus adalah untuk para nabi dan Rasul-Nya, terutama untuk penutup dan yang terbaik di antara mereka : Muhammad shallallhu 'alaihi wasallam.
Sumber : buku Shalawat untuk Jiwa, karya Rima Olivia, Psi.